-![]() |
belum ada gambaran mengenai bentuk dan fungsi bangunan tersebut pada mulanya.
Candi Bojongmenje dibangun dari batu andesit, diperkirakan berdenah dasar bujur sangkar dengan sisi sepanjang 6 m. Dari reruntuhan bangunan yang ditemukan, dapat diketahui bahwa bentuk bangunan candi sangat sederhana dan dindingnya hanya terdiri satu lapis tanpa hiasan relief. Kesederhanaan tersebut menjadi petunjuk bahwa peradaban manusia yang membuatnya masih lebih sederhana dibandingkan dengan peradaban pada masa pembangunan Candi Prambanan dan Candi Barabudhur. Sampai saat ini belum ditemukan sumber tertulis yang menjelaskan hubungan Candi Bojongmenje dengan kerajaan tertentu yang pernah ada di Jawa Barat namun, berdasarkan temuan-temuan arkeologis di situs Bojongmenje, diperkirakan bahwa candi tersebut dibangun pada abad ke-7 dan ke-8. Dengan demikian, usia Candi Bojongmenje lebih tua dibandingkan dengan usia candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur atau setidaknya setara dengan Candi Dieng di Jawa Tengah.
-![]() | ![]() |
-![]() | ![]() |
Menurut petugas yang menjaga situs ini, ada hal-hal yang diduga mempercepat kerusakan Candi Bojongmenje, di antaranya bahwa konon lahan tersebut pernah dijadikan tentara Jepang sebagai tempat latihan perang menggunakan alat-alat berat seperti tank, panser, dsb. Selain itu, lahan tersebut juga pernah menjadi tempat pemakaman umum.
![]() | ![]() |
*Sumber : http://candi.pnri.go.id/jawa_barat/index.htm
0 komentar:
Posting Komentar