Salah satu (bahkan mungkin satu-satunya) peninggalan bersejarah yang erotis adalah Candi Sukuh. Candi ini terletak di lereng Gunung Lawu, di desa Berjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tepatnya di ketinggian 910 meter dari permukaan laut.
Candi yang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit ini, memiliki tiga buah teras (pundan berundak), dan bangunan-bangunan lain yang kini hanya tinggal sisa-sisanya saja. Ketiga teras ini dihubungkan
dengan tangga, dimana setiap teras mempunyai satu buah gerbang masuk.
Bangunan paling besar atau bangunan utama adalah sebuah piramida yang bagian puncaknya rata, dengan tinggi mencapai 6 meter. Bangunan ini terletak di teras yang paling tinggi.
Secara keseluruhan, Candi Sukuh memang terlihat sangat sederhana. Tapi yang mungkin paling menarik dan menjadi ciri khas dari candi ini adalah, terdapatnya relief dalam bentuk alat kelamin laki-laki (lingga) dan perempuan (yoni), yang dibuat hampir bersentuhan. Relief ini bisa kita temukan di alas tangga pada pintu gerbang teras pertama.
Selain itu, dinding-dinding candi juga dihiasi dengan relief tubuh bidadari dengan posisi “pasrah”, serta relief rahim perempuan dalam ukuran cukup besar.Relief-relief seks itu menggambarkan lambang kesucian antara hubungan perempuan dan laki-laki yang merupakan cikal bakal kehidupan manusia. Hubungan laki-laki dan perempuan melalui relief ini dilambangkan bukan dengan cara melampiaskan hawa nafsu, tapi sangat sakral, merupakan curahan kasih sayang anak manusia untuk melahirkan sebuah keturunan. Dalam mitos umat Hindu, relief ini merupakan simbol kesucian yang biasa digunakan untuk membuktikan suci tidaknya seorang perempuan. Menurut R.V. Haryono, staf Dinas Pariwisata Karanganyar, jika setelah melangkahi relief ini, dari vagina perempuan tersebut keluar darah, maka ia masih suci. Sedangkan kalau perempuan itu sudah tidak perempuan, maka vaginanya hanya basah.
Relief ini juga bisa dipakai oleh para suami yang ingin membuktikan kesetiaan istrinya. Caranya, sang suami menyuruh istrinya meloncati relief itu. Menurut mitos yang diyakini umat Hindu, jika kainnya robek, berarti sang istri tersebut tidak melakukan serong. Tapi kalau ternyata kainnya tidak sobek, berarti sang istri berbuat hal-hal yang tidak senonoh.
Relief-relief seks ini lah yang menjadikan Candi Sukuh terkesan sangat erotis.
Selain relief lingga/ yoni, kita juga bisa menemukan relief yang berisi tentang kisah Sudhamala dan Garuda, dan relief yang menceritakan aktivitas pandai besi. Peninggalan bersejarah lain yang dapat kita lihat di komplek Candi Suku ini adalah arca/ patung besar garuda, kura-kura, dan pelindung.
Lalu, siapakah pendiri candi ini? Sampai sekarang memang belum diketahui secara persis siapakah yang membangun candi ini, karena dari sekian tulisan yang ditemukan di Candi Sukuh, tidak ada satu pun tulisan yang secara eksplisit menyebutkan identitas sang pendiri. Walaupun demikian, tulisan ini memberikan satu petunjuk penting, bahwa Candi Sukuh ada di masa antara tahun 1416-1456.
*Sumber : http://www.kamusilmiah.com/sejarah/candi-sukuh-candi-paling-erotis/
2 Januari 2011
Candi Sukuh, Candi Paling Erotis
Label:
Candi,
Jawa Tengah,
Misteri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar